BWF
Diskualifikasi Greysia/Meiliana dan 3 Ganda Putri Lainnya
LONDON,
KOMPAS.com — Federasi
Bulu Tangkis Dunia (BWF) memberikan sanksi keras terhadap empat pasangan ganda
putri yang terlibat insiden kontroversial dan diduga memanipulasi hasil
pertandingan terakhir penyisihan grup, Selasa (31/7/2012). Mereka
didiskualifikasi.
BWF mengumumkan bahwa pasangan Wang Xiaoli/Yu Yang (China), Kim Ha Na/Jung Kyung Eun dan Ha Jung Eun/Kim Min Jung (Korea), serta Greysia Polii/Meiliana Jauhari (Indonesia) tak bisa melanjutkan kiprahnya di pesta olahraga ini. Empat pasangan itu disinyalir sengaja memanipulasi hasil undian untuk babak perempat final.
Hal ini disampaikan BWF lewat konferensi pers yang dilangsungkan di Wembley Arena, Rabu (1/8/2012), sekitar pukul 14.00 waktu London. Hadir mewakili BWF, Paisan Rangkisitpho (Deputy President) dan Thomas Lund (COO).
"BWF memutuskan bahwa keempat pasangan ganda putri telah didiskualifikasi dari cabang bulu tangkis Olimpiade London 2012. Tim Indonesia dan Korea sudah menyatakan banding atas keputusan ini. Keputusan hasil sidang banding ini akan diumumkan beberapa jam ke depan," ujar Thomas.
Sebelumnya, BWF juga telah membahas kasus ini bahwa kedelapan pemain terlihat tidak berusaha selama final penyisihan grup yang berlangsung kemarin, Selasa (31/7). Para pemain terus mengulang kesalahan dengan sengaja menyangkutkan bola ke net atau membuang bola jauh ke luar lapangan.
Keempat pasangan ini sebetulnya sudah memiliki tiket ke babak perempat final. Namun, pasangan China dituduh tidak menginginkan Wang/Yu dan Tian Qing/Zhao Yunlei untuk bertemu hingga di babak final nanti.
Pemain tertuduh dianggap melanggar code of conduct pasal 4.5 dan 4.16 yaitu "tidak bersungguh-sungguh untuk berusaha memenangkan pertandingan" dan "bertingkah laku menghina dan merusak reputasi bulu tangkis".
BWF mengumumkan bahwa pasangan Wang Xiaoli/Yu Yang (China), Kim Ha Na/Jung Kyung Eun dan Ha Jung Eun/Kim Min Jung (Korea), serta Greysia Polii/Meiliana Jauhari (Indonesia) tak bisa melanjutkan kiprahnya di pesta olahraga ini. Empat pasangan itu disinyalir sengaja memanipulasi hasil undian untuk babak perempat final.
Hal ini disampaikan BWF lewat konferensi pers yang dilangsungkan di Wembley Arena, Rabu (1/8/2012), sekitar pukul 14.00 waktu London. Hadir mewakili BWF, Paisan Rangkisitpho (Deputy President) dan Thomas Lund (COO).
"BWF memutuskan bahwa keempat pasangan ganda putri telah didiskualifikasi dari cabang bulu tangkis Olimpiade London 2012. Tim Indonesia dan Korea sudah menyatakan banding atas keputusan ini. Keputusan hasil sidang banding ini akan diumumkan beberapa jam ke depan," ujar Thomas.
Sebelumnya, BWF juga telah membahas kasus ini bahwa kedelapan pemain terlihat tidak berusaha selama final penyisihan grup yang berlangsung kemarin, Selasa (31/7). Para pemain terus mengulang kesalahan dengan sengaja menyangkutkan bola ke net atau membuang bola jauh ke luar lapangan.
Keempat pasangan ini sebetulnya sudah memiliki tiket ke babak perempat final. Namun, pasangan China dituduh tidak menginginkan Wang/Yu dan Tian Qing/Zhao Yunlei untuk bertemu hingga di babak final nanti.
Pemain tertuduh dianggap melanggar code of conduct pasal 4.5 dan 4.16 yaitu "tidak bersungguh-sungguh untuk berusaha memenangkan pertandingan" dan "bertingkah laku menghina dan merusak reputasi bulu tangkis".
Referensi :
Aspek-
Aspek Psikologi Dalam Olahraga
Kegiatan
olahraga merupakan salah satu perilaku
manusia, sedangkan perilaku manusia selalu diwarnai oleh keadaan fisik maupun
psikologisnya, dengan demikian kegiatan berolahraga juga selalu diwarnai oleh
keadaan kedua aspek tersebut. Pada kesempatan kali ini kami kelompok 2
atau regu 2 membahas tentang keterkaitan psikologis atlet dalam suatu
pertandingan. Tema yang kami ambil adalah insiden dalam suatu pertandingan yang
mempengaruhi psikis atlet, dengan judul “BWF Diskualifikasi Greysia/Meiliana
dan 3 Ganda Putri”
Banyak aspek yang mempengaruhi kondisi psikis altet, sehingga dalam
kegiatan olahraga juga bermacam‑macam akibat yang muncul. Adapun beberapa aspek
itu akan diuraikan seperti berikut :
A. KECERDASAN
Kecerdasan atau yang disebut dengan bermacam‑macam istilah itu, adalah
merupakan faktor penting yang sering menentukan kemenangan dalam pertandingan
olahraga khususnya cabang bulutangkis. Pada umumnya sebelum pertandingan seorang
pemain harus mengetahui bahwa siapa sebenarnya calon lawannya itu. Dengan kata
lain bahwa pemain harus tahu lebih dulu calon lawannya, baik dalam hal
kelebihan maupun kekurangannya. Maksudnya agar pemain yang akan bertanding itu
harus mengetahui lebih dahulu kekuatan dan kelemahan lawan, di samping juga
kemampuan dirinya sendiri, agar selanjutnya dapat menentukan pola ataupun
strategi yang digunakan dalam bertanding nanti. Selain itu selama bertanding
atau selama dalam pertandingan berlangsung, ia dituntut pula untuk menganalisis
permainan lawan, yang kemudian ia dituntut untuk segera menentukan sikap dan
bertindak sebagai jawaban atas permainan lawan atau sebagai tindakan antisipasi
terhadap permainan lawannya itu.
Pada pertandingan Olympic London cabang olahraga
bulutangkis ganda putri, Atlet andalan Indonesia Meiliana/Greysia
sesaat setelah tampil di laga terakhir penyisihan melawan pasangan Korea, Ha
Jung Eun/Kim Min Junggrup di Olimpiade London 2012 , BWF memberikan sanksi keras terhadap
empat pasangan ganda putri yang terlibat insiden kontroversial dan diduga
memanipulasi hasil pertandingan terakhir penyisihan grup.
Hal semacam ini dapat dilakukan kalau pemain yang
bersangkutan memiliki kecerdasan atau
inteligensi yang cukup memadai atau
relatif tinggi. Karena untuk memanipulasi pertandingan atau “kecurangan” dalam
sebuah pertandingan pun memiliki tekhnik dan strategi tersendiri, meskipun hal
tersebut ilegal untuk dilakukan (tidak sportif). Meskipun para pemain ini
mendapatkan tiket ke babak perempat final, dengan cara terus
mengulang kesalahan dengan sengaja menyangkutkan bola ke net atau membuang bola
jauh ke luar lapangan, para pemain ini mempunyai maksud tidak berkeinginan
bertemu pasangan Cina Wang/Yu dan Tian Qing/Zhao Yunlei di babak final nanti.
Pasangan Cina Wang/Yu dan Tian Qing/Zhao Yunlei dianggap merupakan lawan
terberat yang harus di hadapi Indonesia dalam ajang olahraga dunia yang
bergengsi ini.
Untuk itu perlu diketahui lebih dahulu apa
sebenarnya yang dimaksud kecerdasan
atau inteligensi atau kepandaian itu, hingga demikian besar
pengaruhnya terhadap cabang olahraga bulutangkis dalam menentukan tekhnik dan
strategi yang tepat untuk mencapai prestasi yang setinggi‑ tingginya.
B. MINAT
Minat
dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk memilih dan atau melakukan sesuatu
hal atau obyek tertentu, di antara sejumlah obyek yang tersedia. Dengan
demikian seseorang yang mempunyai minat terhadap sesuatu obyek tertentu,
artinya ia telah menentukan pilihannya terhadap obyek itu. Jika ia memilih
salah satu obyek di antara sejumlah obyek, artinya ia telah mempertimbangkannya
lebih dahulu. Mempertimbangkan dapat didasarkan atas banyak hal yakni karena
senang, karena mendatangkan keuntungan, karena lebih mudah, karena mendatangkan
popularitas atau karena mudah untuk dikerjakan atau dijalani, dan lain
sebagainya. Mempertimbangkan sebelum menentukan pilihan dengan dasar yang
bermacam‑macam itu, artinya ia telah menilai atau memberikan penilaian kepada
masing‑masing obyek sesuai dengan kriteria atau dasar yang bermacam-macam tadi.
Akhirnya ada salah satu obyek yang mendapatkan nilai tertinggi atau terbanyak,
dan kemudian obyek itulah yang dipilih atau yang diminatinya.
Kesimpulan diatas merupakan gambaran sebagai salah satu faktor yang
mendorong pasangan kita ini melakukan
kecurangan yang telah disebutkan di paragraf aspek kecerdasan, mereka memilih
melakukan strategi yang tidak tepat untuk mencapai tujuan menjadi sepasang
juara di ajang pertandingan Olympic London 2012 dengan cara terus
mengulang kesalahan dengan sengaja menyangkutkan bola ke net atau membuang bola
jauh ke luar lapangan, agar pasangan ganda putri kita ini tidak bertemu
pasangan Cina Wang/Yu dan Tian Qing/Zhao Yunlei di babak final nanti.
C. BAKAT
Seperti halnya kecerdasan dan minat, bahwa bakat juga merupakan salah satu faktor
penting sebagai pendukung yang diperlukan dalam pencapaian prestasi olahraga.
Untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam olahraga, tampaknya tiada satupun
cabang olahraga yang tidak memerlukan adanya bakat dari pelakunya. Dengan
demikian bakat dalam kaitannya dengan olahraga dapat disebut sebagai bakat olahraga, yang artinya adalah
kemampuan atau potensi seseorang untuk berprestasi dalam kegiatan olahraga.
Dalam pembahasan kali ini, pasangan
ganda putri dikatakan telah mendapat tiket ke babak final pada ajang
pertandingan Olympic London 2012. Bukan hal yang biasa karena dalam suatu
pertandingan tiket pertandingan atau wild card hanya diberikan kepada mereka
yang dikatakan “Atlet Terpilih” yang mempuanyai bakat spesifik dalam cabang
olahraga yang diminatinya pada pembahasan kali ini adalah cabang olahraga
bulutangkis.
D. EMOSI
Emosi merupakan gejala kejiwaan, yang muncul karena
adanya persepsi seseorang terhadap
sesuatu hal mempengaruhi perilaku manusia, sedangkan kegiatan olahraga adalah
merupakan salah satu bentuk perilaku
manusia, maka artinya emosi iuga berpengaruh terhadap kegiatan olahraga.
Terutama emosi dalam bentuk rasa cemas atau kecemasan, adalah besar pengaruhnya
terhadap penampilan olahraga yang berarti berpengaruh pula terhadap pencapaian
prestasinya.
Pengendalian
emosi pada saat bermain atau berlomba atau bertanding, sering kali menjadi
faktor penentu dalam mencapai keberhasilan atau kemenangan. Kecemasan adalah
merupakan salah satu bentuk emosi, yaitu merupakan perasaan khawatir yang pada
tahap lebih berat akan sampai pada keadaan takut atau ketakutan. Sesuai dengan
salah satu fungsi emosi adalah dapat mempengaruhi bekerjanya kelenjar dalam
tubuh, maka perasaan cemas juga merupakan faktor penggerak yang dapat
mengakibatkan munculnya kekuatan yang besar bagi seseorang. Namun demikian jika
gejala emosional semacam itu muncul dalam kadar atau ukuran yang sangat besar
atau terlalu besar, akibatnya justru akan menimbulkan over stimulus yang justru dapat merugikan.
Kesimpulan yang kami ambil mengenai
aspek psikologis emosi yang berpengaruh besar terhadap persoalan yang kami
ambil pada salah satu cabang olahraga bulutangkis dengan persoalaan
diskualifikasi ganda putri, pengendalian emosi pada saat bertanding di babak perempat
final ini menjadi pendorong untuk melakukan kecurangan dengan aksi dengan cara terus mengulang kesalahan dengan
sengaja menyangkutkan bola ke net atau membuang bola jauh ke luar lapangan
untuk mendapatkan tiket ke babak final tanpa bertanding melawan pasangan Cina.
Over stimulus yang merugikan ini berawal dari emosi yang berlebihan.
E. KONSENTRASI
Di
dalam kegiatan olahraga, khususnya dalam situasi bertanding atau berlomba,
konsentrasi adalah merupakan faktor penunjang yang besar pengaruhnya terhadap
pencapaian tujuan, di samping kemampuan atau keterampilan dalam cabang olahraga
itu sendiri tentunya. Dengan kata lain bahwa semakin besar perhatian
(konsentrasi) tertuju kepada usaha yang akan atau sedang dilakukan, semakin
besar pula kemungkinan memperoleh keberhasilan dari usahanya itu. Sebaliknya
semakin banyak perhatian spontan atau mendadak itu muncul, berarti semakin
besar pula gangguan konsentrasi itu terjadi, dan akibatnya semakin kecil pula
kemungkinan memperoleh keberhasilan dalam usahanya.
Gangguan konsentrasi secara umum terjadi dari:
lingkungan keluarga, kerja atau sekolah, dan dari lingkungan olahraga sendiri.
Pada pembahasan kali ini, menurut analisa kelompok kami
gangguan konsentrasi yang dialami oleh pemain ganda putri Indonesia yang didiskualifikasi
ini, lebih berpusat pada lingkungan olahraga itu sendiri. Mungkin dikarenakan
salah satu ambisi untuk mendapatkan kemenangan dan reward.
F. MOTIVASI
Motivasi yang pada umumnya diartikan sebagai suatu dorongan,
sebenarnya adalah merupakan proses. Motivasi
adalah merupakan seluruh proses dari adanya kebutuhan, yang menimbulkan
dorongan untuk dilakukannya perilaku tertentu, demi memenuhi kebutuhan yaitu
tercapainya tujuan.
Pada pembahasan kali ini, menurut
analisa kelompok kami motivasi para pemain ganda putri Indonesia yang
didiskualifikasi ini, sangatlah besar karena
motif serta dorongan ambisi yang
kuat untuk mendapatkan kemenangan dan reward diajang pertandingan tersebut.
G. AGRESIVITAS
Di dalam olahraga dikenal adanya dua jenis tindakan agresif,
yaitu tindakan agresif karena frustrasi
dan tindakan agresif bukan karena
frustrasi.
Tindakan agresif karena frustrasi, biasanya tindakan
yang dilakukan disertai dengan rasa marah dan ingin mencelakai atau melukai
orang lain, yang biasanya juga disebut dengan "hostile aggresion".
Sedangkan tindakan
agresif yang bukan karena fruntrasi (instrumental
aggresion), ada bermacam‑macam
seperti beberapa di antaranya adalah tindakan agresif karena meniru, tindakan agresif
karena perintah dan tindakan agresif
karena pengaruh kelompok.
Menurut analisa
kelompok kami, pada persoalan diskualifikasi ganda putri Indonesia tersebut
dikarenakan tindakan agresif yang bukan karena frustasi, tindakan agresif
dilakukan karena perintah dari sang pelatih atau manajer untuk melakukan
kecurangan dengan cara- cara yang telah disebutkan diatas guna memperoleh
kemenangan tanpa harus bertemu ganda putri Cina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar