Memasuki bulan ke 6 tahun 2013, Kurikulum
2013 belum di
laksanakan dalam pendidikan
di Indonesia. Hal ini memang karena penerapapan memang memerlukan beberapa
tahapan untuk menerapkan kurikulum
2013 tersebut.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat
tahap. Pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan
melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan.
Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua
Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13 November 2012 serta di depan
Komisi X DPR RI pada 22 November 2012. Ketiga, pelaksanaan uji publik guna
mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satu cara yang
ditempuh selain melalui saluran daring (on-line) pada laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id ,
juga melalui media
massa cetak. Tahap keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya
ditetapkan menjadi Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter
adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill,
dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam
berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi.
Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
yang diterapkan sejak 2006 lalu.
Inti dari Kurikulum 2013, adalah
ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan
untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu
kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta
didik atau siswa,
mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui setelah menerima materi
pembelajaran.
Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan
kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni,
dan budaya.
Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita
memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka
akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka
bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya,
memasuki masa depan yang lebih baik.
Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013
adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana
kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang
diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.
Menambah Jam Pelajaran
Strategi
pengembangan pendidikan dapat dilakukan pada upaya meningkatkan capaian
pendidikan melalui pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; efektivitas
pembelajaran melalui kurikulum, dan peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru;
serta lama tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran.
|
Skema 1 |
|
Skema 1 |
Skema 1. menyajikan tentang Strategi Peningkatan Efektivitas Pembelajaran.
Sedang gambar 1. menggambarkan tentang strategi meningkatkan capaian
pendidikan, yang digambarkan melalui sumbu x (efektivitas pembelajaran melalui
kurikulum, dan peningkatan kompetensi dan prefesionalitas guru), y
(pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi) dan z (lama tinggal di sekolah
dalam arti penambahan jam pelajaran).
Rasionalitas penambahan jam pelajaran dapat dijelaskan bahwa perubahan
proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu) dan
proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output)
memerlukan penambahan jam pelajaran. Di banyak negara, seperti AS dan Korea
Selatan, akhirakhir ini ada kecenderungan dilakukan menambah jam pelajaran.
Diketahui juga bahwa perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam
pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat. Bagaimana dengan pembelajaran di
Finlandia yang relatif singkat. Jawabnya, di negara yang tingkat pendidikannya
berada di peringkat satu dunia, singkatnya pembelajaran didukung dengan
pembelajaran tutorial
yang baik.
Penyusunan kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada penyederhanaan,
tematik-integratif mengacu pada kurikulum 2006 di mana ada beberapa
permasalahan di antaranya; (i) konten kurikulum yang masih terlalu padat, ini
ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan
tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak; (ii) belum
sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional; (iii) kompetensi belum menggambarkan secara holistik
domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan; beberapa kompetensi yang
dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter,
metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills,
kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum; (iv) belum peka dan
tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional,
maupun global; (v) standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan
pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam
dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru; (vi) standar penilaian
belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan
belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala; dan (vii) dengan
KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi
tafsir.
|
Skema 2 |
Skema 2 menggambarkan tentang kesenjangan kurikulum yang ada pada konsep kurikulum saat ini dengan konsep ideal. Kurikulum 2013 mengarah ke konsep ideal. Sedang skema 3 menjelaskan alasan terhadap pengembangan kurikulum 2013.
|
Skema 3 |
|
Sumber:
Dikutip dari “Uji Publik Kurikulum 2013: Penyederhanaan, Tematik-Integratif” kemdiknas.go.id