Untuk postingan kali ini, saya akan menjelaskan sedikit tentang Respon dan Adaptasi Kardiorespirasi terhadap Olahraga, setelah mengikuti perkuliahan ilmu faal lanjut yang diampu oleh dosen say
dr. Intan Soraya Ellyas, M.Or
Respon dapat diartikan Reaksi tubuh
Adaptasi dapat diartikan Penyesuaian
Respon atau reaksi tubuh
dapat terjadi di :
- Jantung
- Respirasi atau fungsi paru
- Otot
- Pencernaan dan Saluran Kemih
Adaptasi terhadap latihan fisik endurance selama
3 bulan, pengaruh positif dan negatif jantung/kardiovaskuler dapat menyebabkan :
- Pelebaran ruang ventrikel jantung
- Meningkatan stroke volume
- Peningkatan Volume darah dan total HB
- Penurunan tekanan darah
- Peningkatan sel darah merah
Biokimia
otot skelet
- Kandungan myoglobin meningkat
- Daya tahan lama
- Ukuran dan jumlah mitokondria meningkat
- Lebih sedikit penggunaan glikogen
- Penurunan asam laktat
- Peningkatan densitas kapiler otot skelet dan hypertropi
Fungsi
Paru atau respirasi
- Peningkatan ventilasi paru : respon awal pra adaptasi
- Peningkatan perfusi (pertukaran udara dipembuluh darah alveolus)
- Peningkatan nilai difusi (Pertukaran dari pembuluh darah ke sel tubuh)
- Perbaikan otot pernafasan, peningkatan kapasitas vital (kapasitas nafas maksimal)
- Sedikit penurunan breathing rate.
Setelah
berolahraga dapat dijumpai keadaan anuria
- Penyebabnya hipohidrasi (cairan kurang, darah pekat)
- Pada Olahraga berat terjadi penurunan darah ke ginjal
- Peningkatan hormon diuretik
- Hormon diuretik meningkat pada keadaan :
- Kondisi fisik yang lemah, hipohidrasi, latihan durasi lama
Athletic
Pseudonephritis
Nephritis
: penyakit dimana tubulus ginjal mengalami kerusakan sehingga tidak dapat
menyaring protein,sel darah merah dan sel-sel tubulus makan zat-zat tersebut
keluar dalam urin.
Sistem
Pencernaan
Secara umum, pada sistem pencernaan tidak terjadi perubahan. Karena berolahraga dapat melancarkan BAB dan perbaikan pencernaan,
Sistem
Endokrin
- Hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH)
- Selama latihan fisik GH meningkat
Efeknya
:
- Peningkatan kekuatan tendo, ligamen dan otot-otot
- Peningkatan ketebalan tulang
- Membantu mobilisasi asam lemak dari cadangan adiposa
Pengaruh Latihan Fisik Rutin
- Meningkatan kolestrol HDL (lemak baik)
- Menurunkan kolestrol LDL (lemak jahat), trigliserid (apabila kebanyakan penyebab penyakit jantung)
- Latihan yang bersifat aerobik
- Latihan beban intensitas sedang
Endorphins
- Suatu zat yang diproduksi dari kelenjar hipofise, aktifitas kerja menyerupai morphine.
- Endorphine bereaksi di otak yang mempunyai aktifitas sebagai pereda rasa sakit yang kuat dan mempengaruhi rangsang makan.
- Runner’s High sebuah perasaan/pengalaman yang menyenangkan yang dialami pelari jarak jauh saat berolahraga.
Insulin (Menstabilkan gula darah)
- Latihan fisik rutin meningkatkan sensitivitas terhadap insulin.
- Lebih sedikit insulin yang dibutuhkan untuk mengatur gula darah secara rutin.
Olahrga/Latihan Fisik pada
penderita DM
Latihan fisik akan menurunkan kadar gula
darah karena gula darah dipakai otot untuk bekerja.
Meningkatkan sensitivitas insulin maka
lebih sedikit terapi insulin dari luar tubuh yang dibutuhkan.
Sehingga sangat dianjurkan pada
penderita DM yang terkontrol baik untuk melakukan aktivitas yang berat.
Gangguan siklus menstruasi akibat
latihan fisik
Amenorrhea
( tidak mengalami siklus menstruasi)
Oligomenorhea
( Ketidakteraturan siklus ) teruatama atlet wanita yang latihan berat.
Gangguan siklus menstruasi pada atlet selama latihan fisik, disebabkan oleh :
- Penurunan berat badan
- Penurunan lemak
- Penurunan asupan protein
- Peningkatan stress psikis
Best regards,
Zandra Dw :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar