Social Icons

9

Minggu, 22 September 2013

Definisi Motivasi

Menurut Anshel (1990:100) motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu”movere” meaning “to move”. Sesuai pendapat tersebut, motivasi berarti menggerakan atau mendorong untuk bergerak.
Motivasi didefinisikan berbeda-beda, Motivasi menurut Sage (1997); Weinberg & Gould (1995;60): “Motivation can difined simply as the direction and intensity of one’s effort”.  Pengertian motivasi menurut beberapa ahli yang dikutip Husdarta (2010:31) mengemukakan bahwa : “Motivasi adalah proses aktualisasi generator penggerak internal di dalam diri individu untuk menimbulkan aktivitas, menjamin kelangsunganya dan menentukan arah atau halauan aktivitas terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Memenuhi pokok-pokok uraian diatas, maka motivasi dapat didefinisikan sebagai dorongan yang berasal dari dalam atau diri luar individu untuk melakukan suatu aktivitas yang bisa menjamin kelangsungan aktivitas tersebut, serta dapat menentukan arah, haluan dan besaran upaya yang dikerahkan untuk melakukan aktivitas sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Banyak atlet elit yang mencurahkan perhatian dan kesenanganya pada olahraga yang ia geluti, atlet tersebut memiliki sensasi yang kuat dan merasa termotivasi dalam aktivitas itu. Motivasi mempunyai dua fungsi yaitu fungsi intrinsik dan fungsi ekstrinsik.
a)      Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik sangat menentukan atlet untuk memutuskan dirinya untuk terus berpartisipasi dalam olahraga yang digelutinya. Bagi atlet yang memiliki motivasi intrinsik aktivitasnya dilakukan secara sukarela, penuh kesenangan dan kepuasan, sehigga atlet merasa kompeten dengan apa yang dilakukanya.
Harsno (1998:251) menjelaskan bahwa “Motivasi intrisik berfungsi karena adanya dorongan-dorongan yang berasal dari dalam diri individu sendiri”. Atlet berusaha untuk semakin meningkatkan kepintaranya, kemampuanya, dan ketrampilanya karena hal tersebut akan memberikan kepuasan tersendiri baginya. Atlet tidak peduli apakah karena prestasinya nanti akan mendapat pujian, medali, atau hadiah lain-lainya, yang penting baginya hanyalah kepuasan diri. Atlet dengan motivasi intrinsik biasanya tekun bekerja keras, teratur dan disiplin dalam menjalani latihan.
Aktivitas yang dilandasi motivasi intrinsik akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan motivasi lainya. Motivasi intrisik biasa disebut dengan “competence motivation” karena atlet biasanya sangat bergairah untuk meningkatkan kompetensi dalam usahanya untuk mencapai kesempurnaan. (Harsono, 1988).
 
b)     Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul karena adanya faktor luar yang mempengaruhi dirinya. Atlet berpartisipasi dalam aktivitas olahraga tidak didasari dengan kesenangan dan kepuasan, tetapi keterlibatan atlet dalam aktivitas itu didasari oleh keinginan untuk perolehan sesuatu.
Motivasi ekstrinsik merupakan keinginan untuk menampilan suatu aktivitas karena adanya penghargaan dari luar dirinya. Dengan demikian, motivasi ekstrinsik berfungsi manakala ada rangsangan dari luar diri seseorang. Misalnya, seseorang terdorong untuk berusaha atau berprestasi sebaik-baiknya karena: (1) menariknya hadiah-hadiah yang dijanjikan kepada atlet bila menang, (2) perlawatan keluar negeri, (3) akan dipuja orang, (4) akan menjadi berita koran atai di TV, dan lain sebagainya.
Motivasi ekstrinsik sering pula disebut “competitive motivation” karena dorongan untuk bersaing dan menang memainkan pernanan lebih besar daripada kepuasan karena telah berprestasi dengan baik. (Harsono, 1988)
Referensi: 


Komarudin. (2013). Psikologi Olahraga: Latihan Mental dalam Olahraga Kompetitif. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Cetakan Ke- 1.                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar