Social Icons

9

Kamis, 01 November 2012

Aspek-aspek Psikologi Olahraga



BWF Diskualifikasi Greysia/Meiliana dan 3 Ganda Putri Lainnya
 



LONDON, KOMPAS.com — Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memberikan sanksi keras terhadap empat pasangan ganda putri yang terlibat insiden kontroversial dan diduga memanipulasi hasil pertandingan terakhir penyisihan grup, Selasa (31/7/2012). Mereka didiskualifikasi.

BWF mengumumkan bahwa pasangan Wang Xiaoli/Yu Yang (China), Kim Ha Na/Jung Kyung Eun dan Ha Jung Eun/Kim Min Jung (Korea), serta Greysia Polii/Meiliana Jauhari (Indonesia) tak bisa melanjutkan kiprahnya di pesta olahraga ini. Empat pasangan itu disinyalir sengaja memanipulasi hasil undian untuk babak perempat final.

Hal ini disampaikan BWF lewat konferensi pers yang dilangsungkan di Wembley Arena, Rabu (1/8/2012), sekitar pukul 14.00 waktu London. Hadir mewakili BWF, Paisan Rangkisitpho (Deputy President) dan Thomas Lund (COO).

"BWF memutuskan bahwa keempat pasangan ganda putri telah didiskualifikasi dari cabang bulu tangkis Olimpiade London 2012. Tim Indonesia dan Korea sudah menyatakan banding atas keputusan ini. Keputusan hasil sidang banding ini akan diumumkan beberapa jam ke depan," ujar Thomas.

Sebelumnya, BWF juga telah membahas kasus ini bahwa kedelapan pemain terlihat tidak berusaha selama final penyisihan grup yang berlangsung kemarin, Selasa (31/7). Para pemain terus mengulang kesalahan dengan sengaja menyangkutkan bola ke net atau membuang bola jauh ke luar lapangan.

Keempat pasangan ini sebetulnya sudah memiliki tiket ke babak perempat final. Namun, pasangan China dituduh tidak menginginkan Wang/Yu dan Tian Qing/Zhao Yunlei untuk bertemu hingga di babak final nanti.

Pemain tertuduh dianggap melanggar code of conduct pasal 4.5 dan 4.16 yaitu "tidak bersungguh-sungguh untuk berusaha memenangkan pertandingan" dan "bertingkah laku menghina dan merusak reputasi bulu tangkis".
Referensi :

Aspek- Aspek Psikologi Dalam Olahraga
Kegiatan olahraga merupakan salah satu perilaku manusia, sedangkan perilaku manusia selalu diwarnai oleh keadaan fisik maupun psikologisnya, dengan demikian kegiatan berolahraga juga selalu diwarnai oleh keadaan kedua aspek tersebut. Pada kesempatan kali ini kami kelompok 2 atau regu 2 membahas tentang keterkaitan psikologis atlet dalam suatu pertandingan. Tema yang kami ambil adalah insiden dalam suatu pertandingan yang mempengaruhi psikis atlet, dengan judul “BWF Diskualifikasi Greysia/Meiliana dan 3 Ganda Putri”
               Banyak aspek yang mempengaruhi kondisi psikis altet, sehingga dalam kegiatan olahraga juga bermacam‑macam akibat yang muncul. Adapun beberapa aspek itu akan diuraikan seperti berikut :

A.     KECERDASAN

Kecerdasan atau yang disebut dengan bermacam‑macam istilah itu, adalah merupakan faktor penting yang sering menentukan kemenangan dalam pertandingan olahraga khususnya cabang bulutangkis.  Pada umumnya sebelum pertandingan seorang pemain harus mengetahui bahwa siapa sebenarnya calon lawannya itu. Dengan kata lain bahwa pemain harus tahu lebih dulu calon lawannya, baik dalam hal kelebihan maupun kekurangannya. Maksudnya agar pemain yang akan bertanding itu harus mengetahui lebih dahulu kekuatan dan kelemahan lawan, di samping juga kemampuan dirinya sendiri, agar selanjutnya dapat menentukan pola ataupun strategi yang digunakan dalam bertanding nanti. Selain itu selama bertanding atau selama dalam pertandingan berlangsung, ia dituntut pula untuk menganalisis permainan lawan, yang kemudian ia dituntut untuk segera menentukan sikap dan bertindak sebagai jawaban atas permainan lawan atau sebagai tindakan antisipasi terhadap permainan lawannya itu.
Pada pertandingan Olympic London cabang olahraga bulutangkis ganda putri, Atlet andalan Indonesia Meiliana/Greysia sesaat setelah tampil di laga terakhir penyisihan melawan pasangan Korea, Ha Jung Eun/Kim Min Junggrup di Olimpiade London 2012 , BWF memberikan sanksi keras terhadap empat pasangan ganda putri yang terlibat insiden kontroversial dan diduga memanipulasi hasil pertandingan terakhir penyisihan grup.
Hal semacam ini dapat dilakukan kalau pemain yang bersangkutan memiliki kecerdasan atau inteligensi yang cukup memadai atau relatif tinggi. Karena untuk memanipulasi pertandingan atau “kecurangan” dalam sebuah pertandingan pun memiliki tekhnik dan strategi tersendiri, meskipun hal tersebut ilegal untuk dilakukan (tidak sportif). Meskipun para pemain ini mendapatkan tiket ke babak perempat final, dengan cara terus mengulang kesalahan dengan sengaja menyangkutkan bola ke net atau membuang bola jauh ke luar lapangan, para pemain ini mempunyai maksud tidak berkeinginan bertemu pasangan Cina Wang/Yu dan Tian Qing/Zhao Yunlei di babak final nanti. Pasangan Cina Wang/Yu dan Tian Qing/Zhao Yunlei dianggap merupakan lawan terberat yang harus di hadapi Indonesia dalam ajang olahraga dunia yang bergengsi ini.
Untuk itu perlu diketahui lebih dahulu apa sebenarnya yang dimaksud kecerdasan atau inteligensi atau kepandaian itu, hingga demikian besar pengaruhnya terhadap cabang olahraga bulutangkis dalam menentukan tekhnik dan strategi yang tepat untuk mencapai prestasi yang setinggi‑ tingginya.

B.     MINAT
Minat dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk memilih dan atau melakukan sesuatu hal atau obyek tertentu, di antara sejumlah obyek yang tersedia. Dengan demikian seseorang yang mempunyai minat terhadap sesuatu obyek tertentu, artinya ia telah menentukan pilihannya terhadap obyek itu. Jika ia memilih salah satu obyek di antara sejumlah obyek, artinya ia telah mempertimbangkannya lebih dahulu. Mempertimbangkan dapat didasarkan atas banyak hal yakni karena senang, karena mendatangkan keuntungan, karena lebih mudah, karena mendatangkan popularitas atau karena mudah untuk dikerjakan atau dijalani, dan lain sebagainya. Mempertimbangkan sebelum menentukan pilihan dengan dasar yang bermacam‑macam itu, artinya ia telah menilai atau memberikan penilaian kepada masing‑masing obyek sesuai dengan kriteria atau dasar yang bermacam-macam tadi. Akhirnya ada salah satu obyek yang mendapatkan nilai tertinggi atau terbanyak, dan kemudian obyek itulah yang dipilih atau yang diminatinya.
Kesimpulan diatas merupakan gambaran sebagai salah satu faktor yang mendorong pasangan kita  ini melakukan kecurangan yang telah disebutkan di paragraf aspek kecerdasan, mereka memilih melakukan strategi yang tidak tepat untuk mencapai tujuan menjadi sepasang juara di ajang pertandingan Olympic London 2012 dengan cara terus mengulang kesalahan dengan sengaja menyangkutkan bola ke net atau membuang bola jauh ke luar lapangan, agar pasangan ganda putri kita ini tidak bertemu pasangan Cina Wang/Yu dan Tian Qing/Zhao Yunlei di babak final nanti.

C.     BAKAT
Seperti halnya kecerdasan dan minat, bahwa bakat juga merupakan salah satu faktor penting sebagai pendukung yang diperlukan dalam pencapaian prestasi olahraga. Untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam olahraga, tampaknya tiada satupun cabang olahraga yang tidak memerlukan adanya bakat dari pelakunya. Dengan demikian bakat dalam kaitannya dengan olahraga dapat disebut sebagai bakat olahraga, yang artinya adalah kemampuan atau potensi seseorang untuk berprestasi dalam kegiatan olahraga.
Dalam pembahasan kali ini, pasangan ganda putri dikatakan telah mendapat tiket ke babak final pada ajang pertandingan Olympic London 2012. Bukan hal yang biasa karena dalam suatu pertandingan tiket pertandingan atau wild card hanya diberikan kepada mereka yang dikatakan “Atlet Terpilih” yang mempuanyai bakat spesifik dalam cabang olahraga yang diminatinya pada pembahasan kali ini adalah cabang olahraga bulutangkis.
D.    EMOSI
Emosi  merupakan gejala kejiwaan, yang muncul karena adanya persepsi seseorang terhadap sesuatu hal mempengaruhi perilaku manusia, sedangkan kegiatan olahraga adalah merupakan salah satu bentuk perilaku manusia, maka artinya emosi iuga berpengaruh terhadap kegiatan olahraga. Terutama emosi dalam bentuk rasa cemas atau kecemasan, adalah besar pengaruhnya terhadap penampilan olahraga yang berarti berpengaruh pula terhadap pencapaian prestasinya.
Pengendalian emosi pada saat bermain atau berlomba atau bertanding, sering kali menjadi faktor penentu dalam mencapai keberhasilan atau kemenangan. Kecemasan adalah merupakan salah satu bentuk emosi, yaitu merupakan perasaan khawatir yang pada tahap lebih berat akan sampai pada keadaan takut atau ketakutan. Sesuai dengan salah satu fungsi emosi adalah dapat mempengaruhi bekerjanya kelenjar dalam tubuh, maka perasaan cemas juga merupakan faktor penggerak yang dapat mengakibatkan munculnya kekuatan yang besar bagi seseorang. Namun demikian jika gejala emosional semacam itu muncul dalam kadar atau ukuran yang sangat besar atau terlalu besar, akibatnya justru akan menimbulkan over stimulus yang justru dapat merugikan.
Kesimpulan yang kami ambil mengenai aspek psikologis emosi yang berpengaruh besar terhadap persoalan yang kami ambil pada salah satu cabang olahraga bulutangkis dengan persoalaan diskualifikasi ganda putri, pengendalian emosi pada saat bertanding di babak perempat final ini menjadi pendorong untuk melakukan kecurangan dengan aksi dengan cara terus mengulang kesalahan dengan sengaja menyangkutkan bola ke net atau membuang bola jauh ke luar lapangan untuk mendapatkan tiket ke babak final tanpa bertanding melawan pasangan Cina. Over stimulus yang merugikan ini berawal dari emosi yang berlebihan.

E.     KONSENTRASI
Di dalam kegiatan olahraga, khususnya dalam situasi bertanding atau berlomba, konsentrasi adalah merupakan faktor penunjang yang besar pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan, di samping kemampuan atau keterampilan dalam cabang olahraga itu sendiri tentunya. Dengan kata lain bahwa semakin besar perhatian (konsentrasi) tertuju kepada usaha yang akan atau sedang dilakukan, semakin besar pula kemungkinan memperoleh keberhasilan dari usahanya itu. Sebaliknya semakin banyak perhatian spontan atau mendadak itu muncul, berarti semakin besar pula gangguan konsentrasi itu terjadi, dan akibatnya semakin kecil pula kemungkinan memperoleh keberhasilan dalam usahanya.
Gangguan konsentrasi secara umum terjadi dari: lingkungan keluarga, kerja atau sekolah, dan dari lingkungan olahraga sendiri.
Pada pembahasan kali ini, menurut analisa kelompok kami gangguan konsentrasi yang dialami oleh pemain ganda putri Indonesia yang didiskualifikasi ini, lebih berpusat pada lingkungan olahraga itu sendiri. Mungkin dikarenakan salah satu ambisi untuk mendapatkan kemenangan dan reward.

F.     MOTIVASI
Motivasi yang pada umumnya diartikan sebagai suatu dorongan, sebenarnya adalah merupakan proses. Motivasi adalah merupakan seluruh proses dari adanya kebutuhan, yang menimbulkan dorongan untuk dilakukannya perilaku tertentu, demi memenuhi kebutuhan yaitu tercapainya tujuan.
Pada pembahasan kali ini, menurut analisa kelompok kami motivasi para pemain ganda putri Indonesia yang didiskualifikasi ini, sangatlah besar karena  motif  serta dorongan ambisi yang kuat untuk mendapatkan kemenangan dan reward diajang pertandingan tersebut.

G.    AGRESIVITAS
Di dalam olahraga dikenal adanya dua jenis tindakan agresif, yaitu tindakan agresif karena frustrasi dan tindakan agresif bukan karena frustrasi.
Tindakan agresif karena frustrasi, biasanya tindakan yang dilakukan disertai dengan rasa marah dan ingin mencelakai atau melukai orang lain, yang biasanya juga disebut dengan "hostile aggresion".
Sedangkan tindakan agresif yang bukan karena fruntrasi (instrumental aggresion), ada bermacam‑macam seperti beberapa di antaranya adalah tindakan agresif karena meniru, tindakan agresif karena perintah dan tindakan agresif karena pengaruh kelompok.
Menurut analisa kelompok kami, pada persoalan diskualifikasi ganda putri Indonesia tersebut dikarenakan tindakan agresif yang bukan karena frustasi, tindakan agresif dilakukan karena perintah dari sang pelatih atau manajer untuk melakukan kecurangan dengan cara- cara yang telah disebutkan diatas guna memperoleh kemenangan tanpa harus bertemu ganda putri Cina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar