Social Icons

9

Senin, 24 September 2012

Psikologi Olahraga secara umum

 Definition of Sports Psychology
Pada bahasan pokok tentang psikologi olahraga kali ini, saya mencoba menganalisis dari bahan kuliah yang saya dapat dari dosen pengampu mata kuliah psikologi olahraga, yaitu Drs. Heru Suranto, M.Pd


Psikologi secara umum dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang gejala kejiwaan manusia. Sedangkan kejiwaan atau jiwa adalah merupakan sesuatu yang sifatnya abstrak, yang berarti tidak dapat dilihat dan belum dapat diungkapkan secara jelas dan lengkap. Oleh karena itu, untuk mengungkapnya para ahli cenderung untuk mempelajari kejiwaan yang terjelma ke dalam jasmani manusia dalam bentuk perilaku fisik, yaitu segala aktivitas, perbuatan, atau penampilan diri manusia dalam hidupnya. Dengan demikian sebenarnya bahwa perilaku manusia merupakan pencerminan dari kejiwaannya, sehingga psikologi dapat juga dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari tentang perilaku atau tingkah laku manusia.
 
Psikologi olahraga adalah merupakah salah satu cabang ilmu yang relatif baru, yaitu merupakan salah satu hasil perkembangan dari psikologi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa sejak akhir abab ke-19 para ahli psikologi telah berusaha menerapkan hasil-hasil penelitian psikologi ke dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya tumbuh dan berkembang apa yang disebut sebagai psikologi terapan (applied psychology)
di berbagai bidang, termasuk salah satunya adalah dalam bidang olahraga.
 
Pada awalnya psikologi hanya mengembangkan diri secara vertical, artinya bahwa psikologi berkembang hanya terbatas dalam lingkup disiplin ilmunya sendiri, yaitu tentang kejiwaan manusia sebagai individu (belum dikaitkan dengan hal lain disekitarnya). Sedangkan manusia sebenarnya bukan hanya individu, melainkan juga merupakan makhluk sosial, yang berarti segala perilaku tidak akan terlepas dari pengaruh lingkungan. Dengan demikian memaksa para ahli psikologi tidak hanya mengembangkan disiplin ilmunya secara vertical melainkan juga harus mengembangkan psikologi secara horisontal. Maksudnya adalah bahwa psikologi mulai mengembangkan diri dengan memasuki disiplin ilmu yang lain. Oleh karena olahraga juga merupakan salah satu bentuk perilaku manusia, maka dalam perkembangan secara horisontal psikologi juga memasuki bidang olahraga, dan muncullah Psikologi Olahraga. Dengan demikian sebenarnya bahwa psikologi olahraga adalah merupakan perpaduan antara psikologi dan olahraga. Tidak hanya itu, Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sosial termasuk didalamnya.

Manusia sebagai kesatuan jiwa, Jiwa dan Raga adalah dua aspek yang sangat berbeda namun menjadi satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Ketika jiwa kita sakit, maka yang dibutuhkan adalah psikiater. Namun, ketika raga kita sakit, maka yang dibutuhkan adalah seorang dokter. Jiwa sangat berpengaruh sekali dalam pembentukan karakter dan perilaku seseorang, suatu hal yang "dialami" itu berkaitan dengan jiwa. Dan, suatu hal yang "dilakukan" erat sekali dengan domain psikomotor atau biasa kita sebut dengan gerak yang berkaitan dengan raga.

Perilaku manusia terjadi karena adanya reseptor yang menghasilkan rangsangan, dan efektor yang menghasilkan respon berupa kekuatan dan daya tahan. Perilaku dapat dikatakan berkembang dari bayi, remaja, dewasa dan akhirnya mati. Dan hal2 tersebut berkaitan dengan aspek berikut ini :
  • Nativisme 
Adalah segala sesuatu yang terjadi pada manusia yang dipengaruhi oleh faktor lahir, namun sedikit faktor lingkungan yang mempengaruhi perilakunya.
  • Empirisme
Adalah segala sesuatu yang terjadi pada manusa yang sedikit dinpengaruhi oleh faktor lahir, dan lebih dominan dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
  • Konvergensi 
Adalah segala sesuatu yang terjadi pada manusia, yang dimana perilaku manusia yang sama sama dipengaruhi oleh kedua faktor, yakni faktor lahir dan faktor lingkungan.

Hubungan olahraga dan jiwa, ketika seseorang berlatih kemudian bertanding, dan kemudian berprestasi maka yang terjadi pada perkembangan jiwanya adalah tumbuhnya rasa percaya diri. Dan ketika rasa percaya diri tersebut terus terpupuk dalam arti si atlet juara terus menerus maka dalam jiwanya berkembang rasa sombong atau over confidence.

Hubungan jiwa dan olahraga, adalah timbulnya berbagai rasa dalam diri jiwa yang melakukan aktivitas olahraga, selain itu olahraga juga dapat mempengaruhi bekerjanya kelenjar-kelenjar dalam tubuh manusia.

Hubungan raga dan olahraga adalah tubuh kita sebagai penggerak utama untuk berlatih bertanding dan kemudian berprestasi, tidak heran apabila ada keterkaitan raga dengan olahraga.
Menurut Sheldon, dapat terbagi 3 karakter dalam hubungan raga dan olahraga ini, yaitu :
  • Endomorf 
Karakter ini lebih dominan pada pertumbuhan atau perkembangan usus, jantung dan lambung. Sehingga bentuk badan cenderung gemuk, pendek, dan bulat. Sifat psikologis dalam karekater endomorf disebut viscerotonia.
  • Mesomorf
Pada karakter ini, pertumbuhan lebih dominan pada pertumbuhan tulang dan otot. Sehingga bentuk badan cenderung kekar, berotot, dan memiliki tinggi sedang. Sifat psikologis dalam karakter mesomorf disebut somatotonia.
  • Ekstomorf
Karakter ini lebih dominan pada pertumbuhan kulit dan syaraf. Sehingga bentuk badan cenderung kurus, kerempeng dan tinggi. Sifat psikologis dalam karakter ekstomorf  disebut celebrotonia.

Menurut kretchmer :
  • pyknis (endomorf)
  • athlethis (mesomorf)
  • asthenis ( ekstomorf)
Menurut cureton :
  • Mesomorf lebih dapat dikatakan memiliki potensi lebih untuk bergelut di cabang olahraga yang mengandalkan kekuatan karena karakteristik tubuhnya kekar dan berotot.
  • Ekstomorf lebih cenderung lentur dan luwes, sehingga memiliki potensi lebih untuk bergelut di cabang olahraga yang membutuhkan kelentukan, kelenturan serta keluwesan.
Hubungan olahraga dan raga adalah dapat membentuk kepribadian sekaligus pembentuk karakter dalam diri siswa. Tidak hanya itu, selain membentuk kepribadian, olahraga juga mampu untuk membentuk fisik sekaligus mental peserta didik.

Tidak hanya itu, aspek kecerdasan pun berpengaruh dalam hal psikologi. Berikut pendapat beberapa ahli mengenai kecerdasan :
  • William Stern
Kemampuan menggunakan secara tepat segenap alat-alat bantu dan fikiran guna menyesuaikan diri terhadap tuntutan baru.
  • Wechsler
Potensi atau kemampuan yang bersifat umum yang dimiliki seseorang atau individu untuk bertindak secara terarah, berfikir rasional dan menyesuaikan diri secara efektif dengan lingkunganya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan itu memiliki definisi sebagai kemampuan atau potensi untuk menyesuaikan diri dengan situasi, kondisi atau lingkunganya dengan cermat dan tepat.


Sekian dulu ya sobat bloggiest..
ditunggu materi selanjutnya..xoxoxo

Best regards,
Zandradw :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar